Apa itu Metode Project-Based Learning (PBL)

Sebagai metode pengajaran yang relatif baru, pembelajaran berbasis proyek / Project-Based Learning (PBL) termasuk dalam pendekatan yang berpusat pada siswa. Seperti namanya, dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa menyelesaikan proyek. Namun, proyek-proyek tersebut merupakan proyek yang besar dan berat, di mana para siswa memperoleh pengetahuan, meneliti, berpikir kritis, mengevaluasi, menganalisis, membuat keputusan, berkolaborasi, dan masih banyak lagi.

Biasanya, proyek dibuat sebagai jawaban atas pertanyaan terbuka seperti "Bagaimana sekolah kita dapat menjadi lebih hijau?" atau "Bagaimana kota kita direncanakan di masa lalu dan bagaimana perencanaannya di masa depan?" Bagian penting lainnya dari proyek-proyek ini adalah bahwa mereka berhubungan dengan masalah-masalah di dunia nyata. Proyek-proyek tersebut tidak hanya berlaku di ruang kelas, tetapi juga memiliki dampak. Sebagai contoh, para siswa dapat membuat sebuah acara radio yang dapat didengar oleh seluruh warga sekolah. Atau, mereka dapat menulis surat kepada dewan kota dan menghadiri pertemuan untuk menyampaikan pendapat.

Keuntungan

1. Di sela-sela proyek, guru dapat memberikan perancah dan proyek-proyek kecil untuk membantu membangun keterampilan seperti cara meneliti, cara memecahkan masalah pembagian, cara menulis surat, dll. Dengan demikian, siswa membangun apa yang mereka ketahui dengan mengajukan pertanyaan, menyelidiki, berinteraksi dengan orang lain, dan merefleksikan pengalaman-pengalaman ini.

2. Pembelajaran kooperatif ditingkatkan dengan membiarkan siswa mengatur pekerjaan mereka dalam kelompok.

Kekurangan

1. Cukup memakan waktu dan membutuhkan keterampilan manajemen kelas yang baik (mulai dari ketersediaan peralatan hingga pengorganisasian dan pengendalian penggunaannya).

2. Siswa yang tidak memiliki pengalaman dalam kerja kelompok mungkin akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan peran dan menegosiasikan kompromi.